Oleh : Warningsih, S.Pd., M.Pd.

Guru SMK Negeri 3 Semarang

Pertemuan Tatap Muka (PTM) dalam pembelajaran sejarah di SMK Negeri 3 Semarang telah dimulai kembali walaupun hanya 50%. Pembagian alokasi waktu pembelajaran pun masih menerapkan sistem blok selama 5 hari dalam satu semester. Namun demikian, tidak mengurangi peserta didik untuk siap belajar sejarah.

Pada awal PTM 50% ini, pembelajaran sejarah berjalan dengan lancar sesuai dengan Modul Ajar yang telah disiapkan. Kegiatan  pembelajaran lebih ditekankan pada penugasan  peserta didik untuk membuat narasi-narasi dalam tulisan terkait dengan situasi sejarah Indonesia kekinian. Peserta didik tampak antusias dan mayoritas mengumpulkan hasil narasinya. Pada pertemuan hari kedua masih menggunakan pendekatan membuat narasi sejarah kekinian pada tema yang berbeda. Akan tetapi jumlah peserta didik yang mengumpulkan tugas mengalami pengurangan. Ketika guru menagih tugas pada peserta didik, banyak alasan yang dikemukakan oleh peserta didik. Begitu seterusnya sampai hari ketiga dan masuk pada tema yang berbeda juga.

Memperhatikan hal demikian ini, selanjutnya guru pada pertemuan keempat berusaha mengubah pendekatan pembelajaran sejarah. Jika semula memberi tugas pada peserta didik dengan membuat narasi-narasi, maka pada pertemuan ini peserta didik diminta membuat lirik lagu yang berisi tentang tema keempat yaitu zaman pra aksara. Harapan penggunaan pendekatan pembelajaran ini, peserta didik dapat mengekspresikan diri dengan lagu yang disukai dan berisi lirik tentang keadaan zaman pra aksara. Putri dan Desyandari (2019:235) menyatakan bahwa dengan lagu yang disampaikan memiliki pesan yang terkandung dalam lirinya mengenai konsep pembelajaran Dengan demikian, peserta didik akan terpacu untuk belajar dengan semangat dan inspiraf. Sesuai dengan pernyataan Rosdiati (2014:103) bahwa  guru harus mampu menciptakan suasana didalam kelas untuk dapat menimbulkan perhatian peserta didik terpacu pembelajarannya.

Sebelum peserta didik menyusun lirik lagu, terlebih dahulu guru memutarkan video yang menjelaskan tentang zaman pra aksara. Melalui penjelasan ini, peserta didik akan dapat menangkap isi materi yang disampaikan dalam video. Disamping itu, untuk memperjelas ulasan materi zaman pra aksara dalam video, guru juga menjelaskan melalui tayangan slide. Dengan gamblang guru menjelaskan materi zaman pra aksara. Agar lebih jelas lagi, peserta didik dipersilakan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami. Ada beberapa peserta didik menanyakan tentang materi tersebut, karena kurang jelas. Setelah penyampaian materi zaman pra aksara dan peserta didik juga sudah cukup memahaminya, maka peserta didik dipersilakan segera membuat lirik lagu tentang zaman pra aksara.

Tampak peserta didik asyik berfikir sambil dengan lirih menyanyikan lagu. Peserta didik ternyata hanyut dalam lagu-lagu favoritnya, sambil mencoret-coretkan kalimat-kalimat dalam kertas yang membentuk bait-bait lagu. Satu persatu kalimat bait lagu tersusun, walaupun tidak sebagus karya-karya lirik lagu pada umumnya. Dari hasil pembuatan lirik lagu yang berisi lirik tentang zaman pra aksara, menunjukkan bakat-bakat peserta didik untuk menyanyi terutama dangdut dan pop. Terbukti lirik-lirik lagu yang dipakai dalam penugasan pembuatan bernuansa dangdut dan pop. Ketika beberapa peserta didik diminta menyanyikan hasil karyanya, dengan semangat dan eksprsif melagukan lagu favoritnya. Sorak hore dan tepuk tangan menggema dalam kelas,  ketika seorang peserta didik melagukan hasil karyanya yang disertai lenggak lenggok bagaikan biduan.

Jadi dengan membuat lirik lagu yang berisi tentang zaman pra aksara, memacu semangat peserta didik untuk belajar sejarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *