Oleh : Dra Suminingsih, M.S.
Guru Bahasa Inggris SMK Negeri 3 Semarang
Peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diorientasikan mengembangkan konsep BMW (Bekerja Melanjutkan Wirausaha) sesuai dengan kompetensi keahliannya. Orientasi tersebut mengisyaratkan bahwa lulusan SMK harus memiliki kemampuan dan ketrampilan yang mumpuni agar tidak ada kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan para pemakai lulusan. Guru sebagai tenaga pendidik profesional diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan, bakat dan minat peserta didik agar menjadi lulusan yang memiliki daya saing global sesuai kompetensi yang dimiliki.
Berbicara merupakan tuntunan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial agar dapat berkomunikasi dengan orang lain sehingga kemampuan berbicara sangat dibutuhkan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Berbicara juga merupakan salah satu cara berkomunikasi yang efektif dan penting untuk mencapai keberhasilan, baik individu maupun kelompok.
Model pembelajaran Think Pair Share adalah pembelajaran di mana peserta didik bisa bekerja sama untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan mengenai apa yang ditugaskan guru. Pengertian model pembelajaran ini yang terdiri tiga kata yakni think (berpikir secara mandiri), pair (berpasangan) dan share (berbagi dalam segala hal termasuk pengetahuan kepada peserta didik yang lain). Model Pembelajaran ini merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang memiliki lima langkah yang dapat dilakukan dengan tiga sesi utama yang merupakan dasar dari pembelajaran yakni think, pair dan share. Model pembelajaran think pair share merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif yang melibatkan peserta didik secara aktif belajar dalam suasana kelompok untuk memecahkan masalah belajar dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Penulis sebagai guru Bahasa Inggris SMKN 3 Semarang menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share untuk menyampaikan materi tentang teks lisan dan tulis tentang niat melakukan sesuatu tindakan/kegiatan pada peserta didik kelas X TPG1. Adapun langkah-langkah atau sintaks Think Pair Share adalah:
1) Langkah Pendahuluan yaitu guru memberikan materi dan langkah-langkah dari model pembelajaran think pair share serta memberikan arahan waktu yang dibutuhkan pada setiap sesi kegiatan. Guru memberikan motivasi untuk mendorong peserta didik agar kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan lancar;
2) langkah think (berpikir mandiri) yaitu peserta didik akan diberi kesempatan waktu untuk berpikir setelah guru mempresentasikan materi atau pertanyaan kepada peserta didik.
3) langkah pair (berpasangan) yakni guru akan membuat grup belajar berpasangan serta memberikan arahan agar peserta didik membuat grup belajar dengan teman sebangku atau teman lainnya. Selanjutnya peserta didik akan melakukan diskusi untuk menjawab materi atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Materi yang didiskusikan adalah introducing oneself, giving opinion about the benefit of mastering English language, telling about the students’ future plans.
4) langkah share (berbagi) yaitu peserta didik akan mengutarakan jawabannya dalam bentuk video, yang dapat dilakukansecara individu atau dalam grup. Setiap peserta didik akan mendapatkan nilai sesuai dengan hasil
pemikiran yang telah mereka presentasikan.
5) langkah penghargaan yaitu peserta didik akan memperoleh apresiasi dalam bentuk nilai berdasarkan pada apa yang telah mereka utarakan dari hasil diskusi atau cara peserta didik menyampaikan pendapat di dalam video. Hasil signifikan yang di peroleh dari penggunaan Model pembelajaran Think Pair Share adalah peserta didik menjadi lebih proaktif dalam kegiatan pembelajaran, rasa tanggung jawab dan percaya diri peserta didik terlihat ketika menjawab dan mengutarakan sebuah pendapat, hubungan antar peserta didik terbangun lebih erat, peserta didik dapat mengembangkan segala potensi yang dimiliki secara maksimal, setiap peserta didik menjadi lebih nyaman karena bisa lebih banyak berdiskusi dan akan membentuk karakter mereka. Hal ini sejalan dengan program dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu program Merdeka Belajar dimana kemerdekaan berpikir menjadi salah satu fondasi dasar dari program tersebut.
Link instagram:
https://www.instagram.com/p/Cbwlv5HpkR2/?utm_source=ig_web_copy_link
https://www.instagram.com/p/Cbumji4pzzo/?utm_source=ig_web_copy_link