Semarang, 8 Agustus 2024 – SMK Negeri 3 Semarang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menanamkan budaya literasi sebagai bagian integral dari budaya akademik sekolah. Guru-guru di sekolah ini menjadi contoh teladan bagi siswa dalam menumbuhkan minat baca dan menulis.

Budaya literasi di SMK Negeri 3 Semarang tidak hanya sebatas membaca buku teks. Sekolah telah menciptakan berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk mendorong siswa agar gemar membaca dan menulis. Perpustakaan sekolah dilengkapi dengan berbagai jenis buku bacaan yang menarik, mulai dari novel, buku pelajaran, hingga majalah. Selain itu, sekolah juga rutin mengadakan lomba menulis, bedah buku, dan kegiatan literasi lainnya.

Guru-guru di SMK Negeri 3 Semarang menyadari pentingnya peran mereka dalam menumbuhkan minat baca siswa. Mereka tidak hanya memberikan tugas membaca, tetapi juga mengajak siswa untuk berdiskusi tentang buku yang telah dibaca. Selain itu, guru-guru juga seringkali memberikan contoh dengan membaca buku di depan kelas atau merekomendasikan buku bacaan yang menarik.

“Guru harus menjadi contoh bagi siswa. Jika guru gemar membaca, maka siswa akan termotivasi untuk mengikuti jejak gurunya,” ujar Wahyu Asih Wiyadi, S.Th., salah seorang guru di SMK Negeri 3 Semarang.

Budaya literasi yang kuat di sekolah memiliki banyak manfaat bagi siswa. Dengan gemar membaca, siswa akan memperoleh banyak pengetahuan baru, meningkatkan kosakata, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Selain itu, kemampuan menulis yang baik juga sangat penting untuk keberhasilan siswa di masa depan, baik dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi maupun dalam dunia kerja.

“Budaya literasi sangat penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era global. Siswa yang gemar membaca dan menulis akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang cepat,” tambah Wahyu Asih Wiyadi, S.Th.

Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, namun masih ada beberapa tantangan dalam menumbuhkan budaya literasi di sekolah. Salah satu tantangannya adalah minat baca siswa yang masih rendah. Untuk mengatasi tantangan ini, sekolah perlu terus berupaya untuk membuat kegiatan literasi menjadi lebih menarik dan relevan dengan minat siswa. Selain itu, ketersediaan buku bacaan yang menarik dan bervariasi juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasi masalah ini, sekolah dapat bekerja sama dengan perpustakaan umum, penerbit, atau donatur untuk mendapatkan koleksi buku yang lebih lengkap.

SMK Negeri 3 Semarang berharap agar budaya literasi yang telah dibangun dapat terus berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sekolah. Dengan demikian, siswa-siswi SMK Negeri 3 Semarang dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter. Selain itu, SMK Negeri 3 Semarang juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program inovatif, termasuk program literasi. Sekolah berharap agar seluruh warga sekolah, baik guru, siswa, maupun staf, dapat bersama-sama mewujudkan visi sekolah sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia yang unggul.

 

SMK Hebat, SMK Bisa, SMK Negeri 3 JITU “Jujur Inovatif Terampil dan Unggul”.

Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia.

 

Penulis: Humas SMK Negeri 3 Semarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *